Sejenak tertegun memandangi eksotisnya pantai, dan berderetnya tempat peribadatan yang unik. Yah, Pantai Ngobaran memang unik dan berbeda dengan deretan pantai sepanjang Gunungkidul. Sejenak pandangan tertuju pada sebuah prasasti.
Prasasti itu berbunyi sebagai berikut:
Prasasti itu berbunyi sebagai berikut:
IKRAR KSATRYA
AUM SWASTY ASTU
Gusti Ingkang Maha Suci, Maha Agung, Maha Kuasa
Sang Akarya Jagad, sak kabehing isine, sak lumahing bumi, sak kurebing langit
AUM AWIGNAM ASTUNAMO ḈIWA YA BUDAYAYA NAMO NAMAH SWAHAAKU BERSUMPAH SETYA DAN PATUH:I. MENGHORMATI, MENJUNJUNG TINGGI DAN BERBAKTI KEPADA PARA LELUHUR CIKAL BAKAL BANGSAKU SENDIRI. II. MENGHORMATI, DAN MENJUNJUNG TINGGI TRIMURTI AJARAN KEPERCAYAAN LELUHUR CIKAL BAKAL BANGSAKU SENDIRI. III. MENGHORMATI, MENJUNJUNG TINGGI DAN MENJAGA BUMI PERTIWI, TANAH TUMPAH DARAH PARA LELUHUR CIKAL BAKAL BANGSAKU SENDIRI.
TANPA PAMRIHAUM SHANTY SHANTY SHANTY AUMRAHAYU RAHAYU RAHAYUNGOBARANRARA ḈEKAR ARUM KEJAWAN A.A.BAKA ḈHINKAPADU ḈANKGRAMA VIJAYA TUNGGA DEWI (RARA JONKGRANK) (AGUNK RIYADI) (DEVI KILISUCI)
BERKAT RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
TELAH DIBANGUN OLEH RAKYAT INDONESIA
TEMPAT ZIARAH:LELUHUR CIKAL BAKAL BANGSA INDONESIADAN KAMUKSAN PRABU BRAWIJAYA VRAJA MAJAPAHIT VIIPADA BULAN SURODIRESMIKAN PADA HARI SELASA LEGI, TGL. 17 AGUSTUS 2004ATAS NAMA RAKYAT INDONESIA
KEJAWAN
Pantai Ngobaran berada di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia. Dari kota Jogja sekitar 50-an km kearah tenggara. Sampai kecamatan Saptosari masih bisa ditempuh dengan kendaraan besar (bus), tapi menuju pantai jalannya kecil, berkelok bahkan kadang curam. Maka menuju pantai dianjurkan kendaraan kecil, mobil pribadi, elf, isuzu atau sejenisnya. Bus besar belum bisa sampai ke pantai.
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
Kelelahan, kepenatan perjalanan akan terbayar dengan eksotisnya pantai dan uniknya budaya setempat. Sebagian masyarakat setempat mengaku masih keturunan Majapahit yang melarikan diri ke pantai selatan. Mereka adalah orang-orang yang enggan mengakui kekuasaan Demak, dan lebih memilih melestarikan budaya leluhurnya. Sebagian lari ke Bali, sebagian ada yang baru sampai Tengger dan salah satunya mereka yang sampai ke pantai selatan Ngobaran ini. Pertimbangan pantai selatan mungkin ada benarnya mengingat sepanjang pantai utara sudah dikuasai Demak.
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
Prabu Brawijaya V dengan beberapa pengikutnya disebut-sebut lari sampai ke tempat ini. Karena enggan bermusuhan dengan anaknya (Raden Patah - Demak). Raden Patah terus membujuk agar ayahandanya mau kembali ke Majapahit dan akan diperlakukan dengan hormat. Tapi Brawijaya menolak, Majapahit tinggal puing-puing rasanya tidak mungkin membangun kembali Majapahit. Para prajurit, pembesar kerajaan dan sebagian rakyatnya pun telah melarikan diri meninggalkan Majapahit. Majapahit tinggal kenangan. Karena terdesak Brawijaya pura-pura membakar diri, kobaran api menyala-nyala di bibir pantai yang curam. Melihat kenyataan demikian Raden Patah dan pengikutnya kembali ke Demak, meninggalkan ayahandanya di pantai itu. Brawijaya V kemudian muksa, hilang bersama raganya. Tempat dimana muksanya Brawijaya oleh anak keturunannya kemudian diberi tanda. Tanda itulah yang sampai sekarang masih bisa dilihat.
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
Prabu Brawijaya V dari isteri yang lain (dari Banda - Indonesia bagian Timur kalau sekarang) mempunyai anak yang bernama Bondan Kejawan. Bondan Kejawan dan para pengikut Brawijaya ini kemudian menetap di daerah pantai itu, dan meneruskan tradisi leluhur Majapahit. Kepercayaan mereka kemudian belakangan disebut "Kejawan". Benar tidaknya cerita ini tak perlu diperdebatkan. Bagaimanapun kita menghormati kearifan lokal budaya suatu daerah, tanpa berdebat dan membandingkan dengan yang lainnya. Bahkan mungkin sebagian generasi mudanya sekarang tidak tahu lagi cerita itu. Zaman sudah berubah.
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
Prasasti itu mengingatkan kita untuk menghormati leluhur kita sendiri dan budaya kita sendiri. Menghormati bumi pertiwi tempat kita berpijak, dan berbakti untuk negeri ini. Ada yang unik dari tempat ini, yaitu berderetnya empat tempat peribadatan, ada: pura, masjid, candi Buddha, tempat peribadatan untuk kejawan. Dengan latar belakang pantai dan karang-karang yang curam, deburan ombak yang menderu seakan menciptakan harmoni alam yang tiada berkesudahan. Beberapa tempat bisa untuk meditasi disini.
Jika Anda bosan dengan objek wisata yang itu-itu lagi, Anda bisa berkunjung ke pantai Ngobaran ini. Memang cukup jauh dari kota Jogja-nya, tapi jika Anda pengin suasana yang lain dan masih alami Anda bisa datang ke tempat ini.
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
pantai Ngobaran, Gunungkidul |
Informasi Hotel/ Travel di Jogja hubungi disini:
Mencari Hotel
Agen Tiket :